Tidak Tidur (lagi).

Wiwit Astari
1 min readAug 17, 2021

--

Aku menyukai potongan rambut baruku, terlihat lebih segar menutupi kantung mataku yang semakin hari semakin menghitam. Selalu bangun dalam jengah pagi membuatku selalu bertanya-tanya apa lagi kali ini?

Aku melupakan banyak hal dan tentu saja kegagalan justru sedang nyaman berada di sampingku, tapi ku tahu bersedih hanya akan membuatku kalut. Sampai akhirnya aku memilih untuk berbaik sangka, tersenyum berucap selamat ke orang-orang kecuali kepada diriku dan mendengarkan cerita secara seksama lalu berakhir dengan menangis di malam hari dan tertidur setelah dini hari.

Aku ingin pagi yang segar dengan sepi yang tiada duanya, aku ingin merapal do’a-do’a dengan syukur bahwa apa yang terjadi kepadaku adalah yang terbaik, aku ingin membuat coklat panas dan sarapan nasi goreng putih, aku ingin berjalan-jalan dengan kucing, aku ingin menikmati buku-buku dengan suara hujan dan tentu saja aku juga ingin kamu, diriku sendiri.

Daftar yang harus ku lakukan masih banyak yang belum tercoret, aku hampir menyerah untuk apa yang aku mulai dan umurku semakin hari malah semakin berkurang. Aku tak mengutuk siapa pun dan aku juga menyayangi diriku sendiri, tapi rasanya ia hilang entah ke mana meninggalkanku dengan jasad kosong yang dipaksa untuk melakukan semuanya.

Aku ingin cepat pulang.

--

--