Serba-Serbi #1 : Tentang Buku Preloved/Bekas

Wiwit Astari
3 min readSep 27, 2020

--

“Daripada membeli bajakan, membeli ‘preloved’ jauh lebih menenangkan”

Sekarang, buku fisik bukan barang yang tidak begitu murah harganya, khususnya bagi kita yang memiliki sumber dana terbatas, pasti berpikir dua kali untuk memilih buku mana yang akan hendak dibeli di waktu tertentu. Saya sendiri merasakan hal tersebut, membuat wishlist setiap bulannya, lalu menimbang-nimbang buku mana yang lebih saya butuhkan. Salah satu solusi selain menunggu diskon dari toko buku atau penerbit agar bisa memenuhi wishlist buku setiap bulannya, saya membeli buku preloved atau buku bekas.

“Kenapa buku bekas? Kan ada buku yang baru yang diprosuksi ulang/ re-produksi dan murah?”
“Maksud kamu buku bajakan?”

Baru-baru ini sebenernya lagi ramai mengenai buku bajakan/ buku re-produksi di media sosial, beberapa penulis mengeluhkan bukunya dibajak dan dijual secara bebas di e-commerce dan media lainnya. Harganya memang murah bahkan bisa mencapai 70% lebih murah dibanding yang original. Dibalik harga yang murah tentu saja ada pihak yang dirugikan terutama penulis dan penerbit legal yang menerbitkan buku tersebut. Kerugian apa sih yang kita dan orang lain rasakan dari membeli buku bajakan?

  1. Kualitas buku bajakan sangat jelek. Kertas yang dipakai biasanya kertas buram, jilidnya tidak rapih, cover biasanya tidak ada tulisan timbul atau terpotong, terkadang ada halaman yang terlewat/kosong, marginnya tidak rapi dan jika buku tersebut memuat ilustrasi kualitas warnanya tidak bagus dan buram.
  2. Penulis tidak mendapat royalti dari bukunya tersebut. Perlu kalian ketahui penulis hanya mendapatkan kurang lebih 10% dari 1 buku yang terjual. Jika kalian membeli buku bajakan, penulis yang memikirkan matang-matang atas apa yang ia buat dan usahakan tidak terbayar sedikit pun.
  3. Tidak bertahan lama. Karena kualitas yang jelek. Buku bajakan biasanya tidak bertahan lama, terkadang baru dibaca satu kali covernya sudah lepas, tulisan sudah memudar dan gampang sobek.

Selain itu, menurut saya membeli buku bajakan berarti kita tidak menghargai karya penulis dan usaha dari penerbit buku tersebut. Untuk itu, seperti yang saya katakan, salah satu solusi dari menghindari buku bajakan dan tentu saja mendapatkan buku fisik yang murah adalah dengan cara membeli buku dalam kondisi bekas/ preloved. Beberapa manfaat jika kita membeli buku preloved/ bekas :

  1. Harga relatif terjangkau sesuai dengan kondisi dan pemilik buku tersebut. Harga buku preloved menyesuaikan dengan kondisi buku tersebut, kita bisa mendapatkan buku preloved dengan harga sekitar 30–80% lebih murah dibandingkan dengan harga asli (Persentase berdasarkan buku-buku yang saya beli dengan kondisi preloved). Selain itu, kita juga bisa menawar harga buku tersebut sesuai dengan kondisinya.
  2. Buku original/asli sehingga penulis pun tetap mendapatkan hak atas karyanya tersebut. Perlu diketahui juga, sebelum membeli buku preloved pastikan buku tersebut asli dengan menanyakan terlebih dahulu kepada pemilik sebelumnya. Sampai saat ini, jarang sekali orang yang menjual preloved namun bajakan, tapi tetap harus berhati-hati ya.
  3. Ramah lingkungan. Ini masih pendapat saya pribadi ya, karena sebenarnya ada solusi lain yaitu dengan membaca buku digital (oke, harus kita kaji lebih dalam sih, masih ada faktor lain juga ternyata tentang buku digital). Namun, untuk penikmat buku fisik, saya rasa dengan membeli buku preloved saya secara tidak langsung mengurangi penggunaan kertas baru, sehingga perputaran penggunaan kertas hanya disitu-situ saja.
  4. Mengenal sesama pembaca buku. Tak jarang saat bertransaksi mengenai buku bekas kita menambah teman sesama pembaca buku, kadang bisa sampai membahas buku tertentu, barter buku atau mendapatkan rekomendasi buku.
  5. Mendapatkan hal-hal dan kesan unik. Selama saya membeli buku preloved, tak jarang saya mendapatkan beberapa hal di dalam bukunya, seperti kata-kata yang dihighlight, pembatas buku yang bermacam-macam (ada kartu pos, bon belanjaan, origami, sticker atau foto), lalu pesan-pesan atau curhatan pemilik sebelumnya di bagian belakang buku. Saya jadi menerka-nerka bagaimana orang tersebut dan ikut menikmati cerita hidupnya selama membaca buku tersebut.

Jadi, hal-hal tersebut yang saya rasakan manfaatnya selama saya membeli buku bekas/preloved. Berikut saya kasih sedikit cara saya mendapatkan buku bekas:

  1. Menggunakan kata “Buku Preloved” di pencarian twitter. Di sana kalian akan bertemu dengan orang-orang yang menjual bukunya dengan berbagai macam harga juga foto-foto kondisi buku tersebut
  2. Mendapatkan buku bekas gratis di instagram @adopsi.buku (Silahkan kunjungi instagram untuk melihat syarat dan ketentuan)
  3. Membeli buku bekas di instagram @bukubaba.id . kondisi buku di sini masih sangat bagus dan harganya muraaaaah!

Yeay! Semoga tulisan ini bermanfaat dan kalian bisa memulai meninggalkan pikiran untuk membeli buku bajakan dan beralih ke buku preloved untuk mendapatkan buku yang murah.

Tidak ada kata mahal untuk membaca dan menjadi pembaca yang berkualitas, bahkan kau bisa mendapatkan dengan cara cuma-cuma.

--

--

Wiwit Astari
Wiwit Astari

Written by Wiwit Astari

Suka tidur, baca buku, dan ya udah

No responses yet